Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang bisa menyerang setiap bagian saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Walaupun bisa dialami oleh setiap orang dari golongan usia mana pun, kondisi ini rentan diderita oleh anak-anak. Ada dua jenis infeksi saluran pernapasan berdasarkan letaknya, yaitu infeksi saluran pernapasan atas atau upper respiratory tract infections (URI/URTI) dan infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract infections (LRI/LRTI). <img height="100px" src="https://puskesmasabiansemal4.badungkab.go.id/storage/puskesmasabiansemal4/image/infeksi-saluran-pernapasan-0-alodokter.jpg" weigth="100px" /> Infeksi yang terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan, merupakan bagian dari infeksi saluran napas atas. Sedangkan, infeksi pada bronkus, bronkiolus, dan paru-paru, digolongkan menjadi infeksi saluran napas bawah. Selain itu, infeksi saluran pernapasan juga bisa terjadi secara tiba-tiba atau akut. Kondisi ini disebut dengan <a href="https://www.alodokter.com/ispa">ISPA</a> atau infeksi saluran pernapasan akut. ISPA dapat terjadi di saluran napas atas atau pun bawah. Ada beragam mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, mulai dari rhinovirus hingga virus Corona penyebab COVID-19. Jika Anda merasakan gejala infeksi saluran pernapasan dan memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/cari-rumah-sakit/kedokteran-umum/tes-risiko-covid19" target="_blank">Rapid Test Antibodi</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/cari-rumah-sakit/kedokteran-umum/swab-antigen" target="_blank">Swab Antigen</a> (Rapid Test Antigen)</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/cari-rumah-sakit/kedokteran-umum/pcr-swab-test" target="_blank">PCR</a></li> </ul> Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan disebabkan kuman patogen, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Penularan kuman patogen ini bisa terjadi saat seseorang menghirup percikan cairan dari saluran napas, salah satunya droplet dari penderita infeksi saluran napas. Percikan cairan ini bisa keluar saat seseorang batuk atau bersin. Selain itu, penularan ini juga bisa terjadi saat seseorang menyentuh benda-benda yang sudah terpapar virus atau bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan dan kemudian tanpa sengaja memegang hidung tanpa mencuci tangan sebelumnya. Infeksi saluran pernapasan disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit. Jika diuraikan lebih lanjut, berikut kuman patogen yang paling sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan, yaitu: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi virus, seperti rhinovirus, <a href="https://www.alodokter.com/virus-corona">virus Corona</a>, virus parainfluenza, adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza, Epstein-Barr Virus (EBV), <a href="https://www.alodokter.com/cytomegalovirus">cytomegalovirus</a>, virus herpes simplex, <a href="https://www.alodokter.com/hantavirus">hantavirus</a>, atau paramyxovirus</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi bakteri, seperti Streptococcus grup A, Corynebacteroum diphteriae, Neiseria gonorrhoeae, Mycoplasma pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, <a href="https://www.alodokter.com/kenali-bahaya-bakteri-staphylococcus-aureus">Staphylococcus aureus</a>, Klebsiella pneumoniae, E.coli, Pseudomonas aeruginosa, Chlamydia, Mycobacterium tuberculosis, atau bakteri anaerob lain</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi jamur, seperti Candida, <a href="https://www.alodokter.com/histoplasmosis">Histoplasma</a>, atau <a href="https://www.alodokter.com/aspergillosis">Aspergillus</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi parasit, seperti Pneumocytis carinii</li> </ul> Jika dibagi menurut letak infeksinya, beberapa penyakit yang bisa terjadi saat seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan, yaitu: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi saluran pernapasan atas, meliputi <a href="https://www.alodokter.com/batuk-pilek">common cold</a>, sinusitis, <a href="https://www.alodokter.com/rhinitis">rhinitis</a>, <a href="https://www.alodokter.com/radang-amandel">tonsillitis</a>, radang tenggorokan, <a href="https://www.alodokter.com/laringitis">laringitis</a>.</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Infeksi saluran pernapasan bawah, meliputi <a href="https://www.alodokter.com/bronkitis">bronkitis</a>, bronkiolitis, <a href="https://www.alodokter.com/pneumonia">pneumonia</a>, aspergilosis, atau <a href="https://www.alodokter.com/tuberkulosis">tuberkulosis</a> (TBC).</li> </ul> Selain itu, seseorang juga bisa mengalami infeksi saluran pernapasan yang telah disebutkan di atas dalam waktu tiba-tiba (ISPA). ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. ISPA mudah menular terutama lewat percikan air liur atau droplet. Contoh ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus yang bisa menyerang saluran napas atas atau bawah adalah <a href="https://www.alodokter.com/flu">flu</a>, SARS, dan <a href="https://www.alodokter.com/covid-19">COVID-19</a>. Faktor risiko infeksi saluran pernapasan Selain karena bakteri atau virus, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita infeksi saluran pernapasan, yaitu: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Memiliki riwayat <a href="https://www.alodokter.com/penyakit-jantung">penyakit jantung</a> dan masalah paru-paru</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Memiliki <a href="https://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh">kebiasaan merokok </a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak rutin mencuci tangan sebelum makan atau setelah memegang benda</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Berada di tempat ramai, seperti di rumah sakit, sekolah, atau pusat perbelanjaan</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Melakukan perjalanan ke daerah yang sedang banyak kasus infeksi saluran pernapasan</li> </ul> Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan bisa menimbulkan gejala yang beragam. Munculnya keluhan dan gejala biasanya bergantung pada kuman penyebab infeksi, letak infeksi, kondisi sistem imun (kekebalan tubuh), usia, dan kondisi kesehatan penderita. Namun, saat seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan akan muncul keluhan dan gejala berupa: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/batuk-batuk">Batuk</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Bersin-bersin</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/hidung-tersumbat">Hidung tersumbat</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Pilek</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/sakit-tenggorokan">Sakit tenggorokan</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Sakit kepala</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Tidak enak badan</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/nyeri-otot">Nyeri otot</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Kedinginan</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/demam">Demam</a></li> </ul> Beberapa gejala lain yang bisa dialami oleh penderita infeksi saluran napas adalah: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Sesak napas</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Sulit bernapas</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Mengi atau bengek</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Keringat di malam hari</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Turunnya kemampuan indera penciumanan</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Mata gatal dan berair</li> </ul> Selain itu, jika infeksi saluran pernapasan terjadi pada anak-anak dan bayi, gejala lain yang mungkin timbul adalah sulit makan, rewel, dan gangguan tidur. Gejala-gejala bisa berlangsung selama 3–14 hari. Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan <a href="https://www.alodokter.com/cari-dokter/dokter-paru">ke dokter</a> jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernapasan yang disebutkan di atas, terutama jika keluhan semakin parah atau mengganggu aktivitas. Segera ke dokter jika gejala berlangsung lebih dari 14 hari yang disertai oleh demam dengan suhu 39oC atau lebih dan mengigil, serta kesulitan bernapas. Jika Anda sudah didiagnosis mengalami infeksi saluran pernapasan, lakukan kontrol ke dokter secara rutin sesuai jadwal. Selain untuk memantau hasil terapi, pemeriksaan rutin ini juga bertujuan untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pada hidung, tenggorokan, leher, dan <a href="https://www.alodokter.com/tahap-tahap-pemeriksaan-thorax-untuk-organ-dada">dinding dada</a>. Untuk memastikan penyebab infeksi saluran napas dan untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi pasien, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/pemeriksaan-darah-lengkap-dapat-mendeteksi-penyakit">Pemeriksaan darah</a>, untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah yang merupakan tanda infeksi</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Pemindaian dengan <a href="https://www.alodokter.com/foto-rontgen-ini-yang-harus-anda-ketahui">Rontgen</a> dan <a href="https://www.alodokter.com/ct-scan-ini-yang-harus-anda-ketahui">CT scan</a>, untuk memeriksa kondisi paru-paru serta jalan napas</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Pemeriksaan <a href="https://www.alodokter.com/ketahui-apa-itu-kultur-dahak">dahak</a> atau sputum, untuk mendeteksi kuman, termasuk bakteri penyebab infeksi saluran pernafasan, termasuk pneumonia atau TBC</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Pemeriksaan pulse oximetry, untuk mendeteksi adanya gangguan pernapasan dan memeriksa banyaknya oksigen yang masuk ke paru-paru</li> </ul> Pemeriksaan molekular, seperti <a href="https://www.alodokter.com/mengenal-tes-pcr-untuk-mendiagnosis-covid-19">tes PCR</a> juga terkadang dibutuhkan untuk mendeteksi penyakit akibat infeksi virus, seperti COVID-19. Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Pengobatan infeksi saluran pernapasan akan disesuaikan dengan kondisi penderitanya. Sebagian kasus infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus terkadang tidak membutuhkan perawatan spesifik dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk membantu meredakan keluhan dan gejalanya, penderita disarankan untuk beristirahat dengan cukup, mandi dengan air hangat, mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat, berkumur dengan air garam, minum air putih dalam jumlah yang cukup, dan menghindari paparan udara dingin. Jika penderita mengalami demam, mengonsumsi obat pereda demam, seperti <a href="https://www.alodokter.com/paracetamol">paracetamol</a> juga bisa dilakukan. Namun, jika gejala infeksi saluran pernapasan tidak sembuh dan bertambah parah, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ada beberapa pilihan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, di antaranya: Obat-obatan Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan. Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan adalah: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat <a href="https://www.alodokter.com/analgetik-antipiretik">antipiretik-analgetik</a>, seperti paracetamol dan ibuprofen, untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat <a href="https://www.alodokter.com/antibiotik">antibiotik</a>, salah satunya <a href="https://www.alodokter.com/amoxicillin">amoxicillin</a>, jika infeksi saluran pernapasan disebabkan oleh bakteri</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat <a href="https://www.alodokter.com/search?s=antihistamin">antihistamin</a>, seperti diphenhydramine, untuk mengurangi pengeluaran lendir pada hidung jika infeksi saluran pernapasan disertai alergi</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat antitusif, untuk mengurangi batuk</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat <a href="https://www.alodokter.com/search?s=dekongestan">dekongestan</a>, seperti pseudoefedrin atau phenylephrine, untuk meredakan hidung tersumbat</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Obat <a href="https://www.alodokter.com/kortikosteroid">kortikosteroid</a>, seperti dexamethason atau prednison, untuk mengurangi peradangan pada saluran napas dan mengurangi pembengkakan</li> </ul> Perawatan di rumah sakit dengan pemantauan intensif bisa dilakukan oleh dokter jika keluhan infeksi saluran pernapasan memberat atau jika ada keluhan berupa: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Sesak napas</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/penurunan-kesadaran">Penurunan kesadaran</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Adanya tanda-tanda <a href="https://www.alodokter.com/syok">syok</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Gangguan napas memberat, sehingga pasien memerlukan oksigen tambahan atau alat bantu napas lainnya</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Berusia lebih dari 65 tahun</li> </ul> Operasi Meski jarang dilakukan, prosedur operasi dapat dilakukan jika seseorang menderita infeksi sinus (<a href="https://www.alodokter.com/sinusitis">sinusitis</a>) yang parah, sumbatan jalan napas, atau terbentuknya kumpulan nanah atau abses di belakang tenggorokan (<a href="https://www.alodokter.com/abses-peritonsil-penyebab-dan-cara-penanganannya">abses peritonsil</a>). Komplikasi Infeksi Saluran Pernapasan Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi saluran pernapasan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/otitis-media" target="_blank">Otitis media</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/sepsis">Sepsis</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Henti napas</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/waspada-gagal-napas-dapat-memicu-kerusakan-organ-tubuh">Gagal napas</a></li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/bronkiektasis">Bronkiektasis</a> atau fibrosis paru</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Gagal jantung kongestif</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/acute-respiratory-distress-syndrome">ARDS</a> (acute respiratory distress syndrome)</li> </ul> Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Anda dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan dengan melakukan beberapa langkah berikut: <ul> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari asap rokok</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Melakukan olahraga secara teratur</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Mengurangi dan mengelola stres dengan cara yang positif</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Menghindari kontak langsung dengan penderita infeksi</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt"><a href="https://www.alodokter.com/langkah-mudah-mencuci-tangan-dengan-benar">Mencuci tangan</a> secara rutin dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Menutup mulut dan hidung dan menggunakan tisu setiap bersin atau batuk</li> <li style="margin:0cm 0cm 10pt">Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar</li> </ul> Selain cara-cara di atas, melakukan <a href="https://www.alodokter.com/vaksin-influenza-kenali-manfaat-hingga-efek-sampingnya">vaksinasi flu</a> juga bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya flu, terutama pada anak-anak. Bagi ibu yang memiliki bayi, dianjurkan untuk menyusui bayinya dengan ASI guna memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Sumber: https://www.alodokter.com/infeksi-saluran-pernapasan